Hai, Ge. [Edisi Klarifikasi]

Hai, readers!
Untuk pembaca setia "Hai, Ge" dari Part 1 sampe Part 8, saya disini selaku penulis sangat berterimakasih-sebesar-besarnya karna kalian sudah sangat setia membaca karangan tergajelas 2015 saat itu hahaha.
Maaf kalo cerita "Hai, Ge [Part 8]" -nya belum ada lanjutannya. Karna berbagai kendala dan ketika saya menulis yg Part 9 saya selalu nangis, iya nangis. Cengeng kan. Ada suatu masalah yg harus diceritakan tp tidak untuk diceritakan [mikir keras]. Jadi, sebenernya setelah Part 8 , saya sudah memposting yg Part 9, tetapi karna saya gakuat, saya hapus lagi di blog ini. Hehehe. Dan sebenarnya lagi saya sudah menulis "Hai, Ge" sampe pada Part 13 tapi semua belum mau saya posting, ada yang harus saya edit. Lalu, saya memutuskan untuk hiatus hingga waktu yang belum ditentukan.

TAPI

Kalian bisa ko baca karangan-karangan tergajelas saya 2016. Yg isinya galau galau itu loh, postingan sebelum ini memang saya sedikit puitis.
Ada banyak judul, yang pertama ada
1. Terakhir
2. Saat aku memilikimu
3. Wahai Pengetuk
4. Kemarin Datang
5. Kepada: Daun yang Gugur (Aku Ingin Bercerita)
6. Kota berlangit Oranye Saat Malam ini Enggan Tidur
7. Kabar Ilalang
8. Pulang

Scroll down aja ya postingan sebelum ini.
Sekali lagi terimakasih kepada pembaca setia Hai, Ge dari part 1 sampe 8. Saya memberikan semua cinta untuk kalian,

With love,
Mutiah Eka Rani
xx

Trailer Postingan Sebelumnya [Kaya film aja anjir pake trailer2an]
".....kamu jatuhkan aku lalu tanyakan bagaimana denganku. Apakah aku bisa menjawab selancar sepertimu? Tidak. Dan kamu selalu menyalahkan dirimu yang membuatku semakin merasa gagal."