Skenario film pendek tentang "Bullying" #1

Ada seorang perempuan bernama Febe. Ia duduk dikelas 2 SMA. Febe adalah salah satu anak alay-ers di facebook padahal Ia sudah berumur 16 tahun. Ia mempunyai akun medIa socIal dimana-mana, seperti twitter, Line, facebook, path, ask fm, bbm, dan instagram. Tetapi yang Febe posting kebanyakan merupakan bentuk spamming alay yang menganggu teman-temannya. Disekolah Ia pun berdandan yang sangat berlebihan padahal Ia mengenakan jilbab sebagai identitas muslimnya. Sehinga lama-kelamaan teman-temannya merasa jijik dan risih melihat kelakuan Febe. Febe mulai mendapat sejumlah pertanyaan Anonim di ask fm yang kebanyakan isinya adalah bully-an dan men-judge si Febe. Twitter, facebook, path, line dan instagram si Febe banyak mendapat caci makIan dan ejekan dari teman-teman SMA-nya tentang sikap dan perilakunya di medIa sosIal dan disekolah. Akun-akun medIa socIal Febe lama-kelamaan tidak bisa dibuka karena telah diblokir oleh beberapa temannya yang kesal terhadapnya. Pada suatu hari disekolah, Ia sedang berjalan menuju kelasnya sendirIan. Ia mendapati sekelompok anak eksis-melankolis yang sedang berkumpul didepan kelas yang terdapat kursi didepannya. Ia melewati mereka dengan perasaan malu dan kepala menunduk. Lalu, ada salah satu teman yang menyaut “Oh jadi itu yang suka ngeksis di medsos. Iewh kok jijik” dibarengi dengan saut tertawa teman-teman lainnya. Febe yang merasa diejek tersebut melangkahkan kakinya semakin cepat menuju kelasnya. Hampir seminggu Ia terus-menerus di-bully, diejek dan di caci maki teman-teman SMA-nya. Karena Febe tak tahan lagi, Ia menghapus semua akun medIa sosIalnya dan menjadi orang yang tertutup dan pendIam. Febe juga tak punya teman, karena semua temannya sudah terpengaruh oleh gossip yang beredar dimana-mana meskipun Ia tak tahu-menahu kenapa Ia sampai dikucilkan seperti ini. Febe juga sudah tidak menggunakan make up yang berlebih. Tetapi, karena perubahan itu semua, Febe jadi mempunyai seseorang teman lelaki yang merupakan seorang motivator dirinya supaya menjadi lebih baik lagi. Seiring berjalannya waktu, Febe sudah tidak lagi di-bully oleh teman-temannya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengalaman Interview di Pizza Hut

Hai, Ge. [Part 7]