Skenario film pendek tentang "Bullying" #2

Disebuah SMA, terkisah seorang perempuan berambut keriting mengembang, gendut, dan pendiam. Tetapi dibalik kekurangan tersebut, Ia mempunyai bakat yaitu bernyanyi, pandai ber-syair dan sangat puitis. Perempuan itu bernama Edden. Karena Edden adalah seorang yang pendiam ditambah dengan penampilan yang tidak menarik. Edden selalu diejek, digosipkan sampai dikucilkan oleh teman-teman yang “famous” anehnya teman-teman yang mengetahui hal tersebut hanya diam saja. Suatu saat, Edden sengaja diundang ke pesta ulangtahun salah satu temannya yang famous tersebut. Edden dipaksa untuk datang. Sesampainya Edden di pesta, Ia malah disuruh menjadi pelayan para tamu undangan pesta temannya tersebut. Ia diejek, dipermalukan dan di caci maki. Edden tidak tahan lagi menahan sakit hatinya. Lalu, Edden pulang diam-diam dengan menangis. Sesampainya dirumah, Ia membanting celengannya dan berniat untuk mengasah “skill” yang Ia punya. Edden yakin suatu hari nanti Ia akan menjadi orang besar sehingga mereka semua yang jahat kepadanya tak bisa merendahkannya lagi. Dengan kemampuan membuat syair yang ia miliki, Edden gunakan untuk membuat lagu berdasarkan kisah pribadinya. Ia giat belajar gitar demi mengiri lagu-lagu ciptaannya. Lalu, Edden mempunyai rencana untuk merekam lagu-lagunya tersebut di sebuah studio musik. Berkali-kali lagunya tidak diterima karena belum memenuhi syarat. Sampai pada suatu saat, lagu ciptaanya yang berjudul “Mean” yang ia nyanyikan diterima oleh salah satu studio musik dan disiarkan di radio. Lagunya melejit dengan cepat, banyak sekali orang yang men-cover lagu Edden tersebut yang disebabkan karena isi lagu tersebut adalah pengalaman pribadi Edden yang sering di-bully oleh teman-temannya itu sangat mengena ke hati para pendengarnya. Edden diundang di salah satu stasiun televisi dan ia menyanyikan lagunya tersebut secara akustik. Edden menjadi terkenal dan ditawarkan bekerja sama dengan Studio Perekaman. Teman-teman Edden yang dulu mem-bully-nya, kini hanya bukan siapa-siapa setelah lulus SMA, mereka hanya mengaga tak percaya dengan keadaan Edden yang sekarang.