Hai, Ge. [Part 9 - LAST EPISODE]

Hai readers,
Ini sambungan "Hai, Ge." yang kedelapan ya, Selamat membaca!

Sebelumnya aku tidak ingin membuat last episode ini terlalu spesifik, aku hanya ingin menceritakan garis besar yang si tokoh alami. Terimakasih telah selalu membaca "Hai, Ge. (All episode)" I really hope you love it.
__________

[sambungan part 8 http://girlondrama.blogspot.co.id/2015/09/hai-ge-part-8.html?m=1]

Masa kelas 10 ku berakhir dikertas yg berjudul 'ARTDAY 2015' bersimbah kenangan yang aku torehkan disana, banyak airmata pula yang aku teteskan hingga merobek kertas usangnya.

Masih aku ingat ketika pertama kali dengan seragam kebanggan memulai hari dengan mengecek jadwal harian konsumsiku. Hari itu sudah h-10, banyak permasalahan yang tak kunjung surut hingga hari h tiba, mulai dari pulang larut malam karena mengantar konsumsi, break up dengan ketua artday karna dia sibuk or something else maybe masalah keyakinan yang ngebuat aku ngerasa down abis. That's not easy for me, jabatan sebagai koordinator teach me how to encourage myself from any situation to reach the top of something i put there. Artday 2015 ngajarin aku rasa keakraban sebagai sesama panitia, cape, ngantuk, but that's all worth it ketika hari h tiba, i want to thank a lot of joy that god has gave to me. Artday 2015 menjadi icon terakhir kesenangan masa SMA aku, dan semua hangus. Tapi tidak untuk memorinya.

Ketika aku memutuskan untuk tidak berhubungan lagi dengan ketua Artday, disitu pula aku menemukan seseorang yg akan membuat so much trouble in my life, karna dia has ruined my life. I've never forgive him of what he has been done. Permasalahan memuncak ketika aku study tour ke Bali, lalu surut dan aku sangat menyesali segala yg telah aku perbuat ketika itu, aku ketakutan yang membuat aku reflek untuk tidak pernah berhubungan lagi dengan si pembuat masalah, hingga aku berjanji pada diriku kejadian buruk yang menimpa diriku tidak akan pernah terjadi kepada anakku dimasa depan. I hope.

Kelas 12 berakhir tragis. Aku memilih untuk membungkam semua memori, karena hatiku disini telah hilang. Ini jawaban mengapa aku memilih untuk pergi dan tidak akan pernah kembali untuk menemui memori itu. Aku lebih suka berkunjung untuk menemui memori yang mungkin bisa membangkitakan cerita lama, seperti bertemu dengan ketua Artday beserta cerita-cerita yang digandengnya, aku ingin mendengarkan segala kisah yang terjadi selama aku tidak disana. Aku ingin tau betapa aku ternyata merindukan tempat itu, tempat dimana aku pertama kali mengatakan tidak ingin pergi, naasnya aku malah pergi. Seperti pengingkaran pada kenanganku sendiri

Kemudian setiap kali aku pulang ke Jakarta, aku berkata bahwa ini tempat pelarianku, tempat dimana aku bisa memulai semua dari awal, membenahi dan tidak menghiraukan segalanya, aku tidak mengapa harus kehilangan udara bersih dan suasana yang nyaman, tapi bagiku tidak ada apa-apanya ketika hatiku telah hancur, dan ketika itu pula aku harus menemukan yang baru. Pergi untuk kesekian kalianya aku rasa akan meredakan api sejenak, tapi tidak memungkinkan untuk menghilangkan bekas luka bakarnya.

Hari ini jam 01:37am 07/10/2017 ketika aku sedang menikmati secangkir air dingin yang ditemani huruf-huruf yang harus ku susun, disini pula aku akan memulai dan mengunci memori lama ku rapat-rapat.

Saya Gevanya Jabeera Ayu, terimakasih untuk teman-teman yang selalu ada apapun keadaannya aku sangat menghargai sebesar hati yang telah utuh. Aku tidak mengapa kehilangan beberapa orang teman, tapi bagiku tidak akan ada yang benar-benar hilang sampai kamu tau kamu telah kehilangannya.

Selamat malam.

THE END

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengalaman Interview di Pizza Hut

Skenario film pendek tentang "Bullying" #1

Hai, Ge. [Part 7]