MUSANG
Siapa yang tak kenal musang
Di hutan rimba ia dipuja
Karena keelokan ahlinya
Pernah sekali ia gagal
Musang terlena
Menutupi kesalahannya
Diancam dirinya untuk melupakan
Tak jua berapa sungai ia arungi
Tetap saja ia kembali
Tak peduli hewan lain ikut menjauh
Acuh tak acuh dengan musang
Melirik pun tak
Sakit hati musang
Hanya karna ia pernah jatuh
Dengan cinta
Hingga..
Hingga ia tiba di bibir tebing
Terpana musang dari atas
Melihat sekeliling begitu mendebar
Semburat mentari senja
Sangat lembut
Tak jua berapa kali ia menahan diri
Tetap saja selalu memikat hati
Polos sekali hatinya berbisik
Aku jatuh cinta
Dilangkahkan kakinya ke ujung tebing
Lalu pula ia lupa
Semakin musang mengagumi
Kendati musang harus menjauh
Tapi tak ia lakukan
Musang jatuh
Kali ini bukan karna cinta
Ia mengira mentari senja selalu indah hanya untuknya
Lupa bahwa mentari senja pun selalu dijemput malam
Kecewa musang karna terlalu buta
Bahwa sesungguhnya..
Ia lah yang harus selalu menahan rasa
-Mutiah Eka Rani, 17th.
Komentar