Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2017

ISOLASI RASA

Aku ingin seperti ini saja Mencintaimu dalam diam Merindukanmu hingga jenuh Kau tak akan tahu Karna aku pun juga tak bisa Seakan aku baik baik saja Dengan perasaan semu Biarkan aku tetap menyandu Memiliki bayangmu dalam genggam Memilih untuk tidak menghiraukan Entah berapa kali aku menahan Tetap saja selalu terkesan Tidak mengapa untukku Karna aku lebih takut Kehilangan hadirmu Dalam setiap imajiku -Mutiah Eka Rani, 17th

MUSANG

Gambar
Siapa yang tak kenal musang Di hutan rimba ia dipuja Karena keelokan ahlinya Pernah sekali ia gagal Musang terlena Menutupi kesalahannya Diancam dirinya untuk melupakan Tak jua berapa sungai ia arungi Tetap saja ia kembali Tak peduli hewan lain ikut menjauh Acuh tak acuh dengan musang Melirik pun tak Sakit hati musang Hanya karna ia pernah jatuh Dengan cinta Hingga.. Hingga ia tiba di bibir tebing Terpana musang dari atas Melihat sekeliling begitu mendebar Semburat mentari senja Sangat lembut Tak jua berapa kali ia menahan diri Tetap saja selalu memikat hati Polos sekali hatinya berbisik Aku jatuh cinta Dilangkahkan kakinya ke ujung tebing Lalu pula ia lupa Semakin musang mengagumi Kendati musang harus menjauh Tapi tak ia lakukan Musang jatuh Kali ini bukan karna cinta Ia mengira mentari senja selalu indah hanya untuknya Lupa bahwa mentari senja pun selalu dijemput malam Kecewa musang karna terlalu buta Bahwa sesungguhnya.. Ia lah yang harus selalu m...

PENGUKIR PERANGAI

Gambar
Dipucuk pangkuan raksasa Hendak bertumpu dipadu karsa Berbilah sepatah kata Dimana daya percaya renta Wahai sesungguhnya yang tersesat Ku tuntun pun taulan tak kasat Bila perginya esok kebenaran Hendak tawakal kah hendak samaran? -Mutiah Eka Rani, 17th

JAKARTA HUJAN

Gambar
Langit ibukota bersedih Kini lebih deras selayaknya Gemericik bersenandung berisik Menyimpan penuh kisah Di setiap rintiknya Menyapu bersih kebohongan Kabut polutan penutup mimpi Lengang Bersama malam-malam Akan bertemu sang pagi Membuat makhluk siang pun rindu Karena kau tak kunjung bersedih -Mutiah Eka Rani, 17th